Kadang,
sebagai manusia biasa, seringkali terlalu ingat menilai potensi diri
tapi terlalu lupa untuk menilainya secara seimbang. Sesuai atau tidaknya
gaji kadang bukan hanya diperhitungkan dengan menilai pendidikan, tapi
juga nilai-nilai kebijaksanaan diri atau prestasi yang dihasilkan. Dan
ego yang wajar ada sering menjadi penutup mata untuk melihat semua itu
dari sisi yang adil. Akhirnya mengubah seseorang yang memiliki potensi
tersembunyi yang besar, menjadi seorang penggerutu dan asal-asalan dalam
bekerja.
Keindahan
hidup, kebahagiaan lahir dan batin bukan terletak saat seseorang meraih
gaji yang banyak. Ukuran kesuksesan pun bukan banyaknya jumlah uang
yang ada dalam saldo bank. Karena harta sebanyak apapun, tak bisa
mengukur kesuksesan yang penilaiannya diukur oleh hati nurani. Ada yang
merasa sukses ketika cita-citanya memiliki rumah tercapai, namun yang
lain bahkan belum merasa sukses setelah memiliki lusinan rumah. Maka
satu-satunya jalan untuk bisa mencapai ukuran kesuksesan yang sesuai
dengan diri sendiri, mulailah dengan memperbaiki cara pandang terhadap
kehidupan.
Ketika
merasa gaji terlalu kecil, cobalah berintropeksi diri. Mungkin ada sisi
kebiasaan hidup yang memang seharusnya belum mampu dijalani, namun
telah dipaksakan. Mungkin saja anda hidup lebih besar pasak daripada
tiang. Hidup bermewah sementara pendapatan kurang.
Rezeki
itu datangnya dari Tuhan. Ia yang mengetahui apa yang benar-benar
dibutuhkan oleh hambaNya. Ia tahu saat yang tepat untuk memberi dan saat
yang tepat untuk mencabut kembali. Tak ada yang bisa mengganggu gugat
keputusan itu, tidak keluh kesahmu, tidak gerutumu, tidak juga karena
sedihmu kecuali berusaha dan berdoa tiada henti.
Mari
belajar menilai segalanya dari sisi positif. Mungkin inilah saatnya
bagimu untuk belajar hidup sederhana, menikmati hal-hal kecil terlebih
dahulu agar saat hal-hal besar diterima nanti maka akan selalu disertai
dengan ucapan syukur dan mengingat siapa sebenarnya dibalik rezeki itu.
Bukan tak mungkin juga, dengan lebih sederhana kelak akan bisa menjalani
hidup yang jauh dari dosa karena kemewahan dan uang yang berlimpah bisa
menjadi tunggangan setan yang bersembunyi di baliknya.
Hampir
semua orang sukses selalu mensyukuri adanya saat-saat sulit dalam hidup
mereka saat berusaha meraih kesuksesan. Mereka selalu menganggapnya
bagian tersebut sebagai sebuah pelajaran hidup yang berharga dan tak
tergantikan. Setiap mereka berbagi tentang kesuksesan, hal pertama yang
disebutkan justru saat tersulitnya. Maka anggaplah saat ini, saat dimana
gaji terasa kecil sebagai saatnya belajar melewati masa-masa sulit
dengan bijaksana. Mengambil hikmahnya agar nanti saat sukses, bisa
menyiapkan diri menjadi lebih matang untuk menikmati kesuksesan dengan
bijaksana.
Solusi
terbaik memang dengan mengubah kebiasaan hidup lebih sederhana.
Tetaplah bersemangat untuk bekerja dan carilah peluang lebih besar agar
bisa meningkatkan gaji sesuai keinginanmu dengan menyesuaikan dengan
menilai diri secara seimbang. Tak mungkin berharap gaji manajer kalau
potensi hanyalah staf biasa. Tapi itu bukan hal yang tak mungkin diraih
karena belajar bisa mengembangkan diri seseorang. Bermimpi tak ada
salahnya, tapi tak ada mimpi yang tercapai tanpa usaha dan kerja keras.
Biasakanlah pula untuk hidup dengan rasa syukur. Kalau kita selalu bersyukur, kita akan selalu merasa cukup. Kalau merasa cukup, maka kita akan selalu menikmati setiap hal yang dicapai dengan perasaan bahagia. Bukankah pencapaian semua orang itu adalah kebahagiaan?
Dengan merasa cukup, akan banyak hal-hal negatif yang akan menjauh misalnya saja keinginan untuk korupsi.
Setiap usaha akan selalu dihargai. Hanya saja, kadang-kadang perlu waktu untuk mendapat penghargaan tersebut. Jangan pernah menyerah, tetap berusaha dan terus berusaha. Jangan enghabiskan hidup dengan memiliki aura kemarahan terus menerus. Aura positif berupa kebahagiaan, perasaan ikhlas dan tanpa beban akan mendatangkan banyak sekali keuntungan yang terutama adalah kesehatan pribadi.
Hidup
bukan tentang mencari kebahagiaan di ujung kehidupan, tapi bagaimana
menikmati setiap proses untuk mencapainya. Susah atau senang, suka atau
duka, semua adalah pelajaran hidup dan buku kehidupan yang menarik
adalah buku yang memiliki beragam warna. Seseorang takkan mampu
menghargai arti kebahagiaan, kalau ia tak tahu kesulitan.
*****
No comments
Setiap komentar Anda sangat berarti sekali untuk Blog Efriaman agar bisa menjadi lebih baik kedepannya. Berkomentarlah dengan baik demi kenyamanan bersama.
Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel-artikel dan tulisan di Blog Saya ini.
Peringatan! Saya tidak pernah melarang untuk menggunakan pengguna Anonim namun setidaknya gunakanlah akun Anda atau minimal nama dan URL. No SARA, SPAM dan Sejenisnya !!