Ayo Nyoblos, Jangan Golput! Pada PEMILU 2014 - Pemilu
adalah pesta demokrasi seluruh rakyat, dan adalah hak sekaligus
tanggung jawab. Jangan ketinggalan, ayo berpesta. Meski tidak mencicipi
makanan enak saat pesta, tetapi pesta ini menjadi penentu apa yang bakal
kita cicipi sebagai warga bangsa ini selama lima tahun ke depan, bahkan
jauh ke masa depan.
Dalam
pesta demokrasi Rabu 9 April 2014 ini saatnya seluruh rakyat membuat
perubahan. Menyumbangkan suara kita pada Pemilihan Umum 2014 berarti
kita ikut menyembuhkan luka pada demokrasi. Kecewa pada pemilu lalu kita
obati sekarang. Kecewa pada wakil rakyat atau pemerintahan terdahulu,
kita ganti sekarang. Pengelolaan bangsa ini harus berubah agar dapat
mensejahterakan, memakmurkan, dan membanggakan rakyatnya.
Di negara demokrasi, Samuel P Huntington dan Joan M Nelson dalam No Easy Choice: Political Participation in Developing Countries
menegaskan, pemilu merupakan sarana bagi rakyat untuk berpartisipasi
dalam politik. Partisipasi politik adalah kegiatan warga yang bertindak
sebagai pribadi-pribadi, untuk mempengaruhi pembuatan keputusan oleh
pemerintah.
Selain
itu, pemilu merupakan perwujudan kedaulatan rakyat, dimana kekuasaan
tertinggi berada di tangan rakyat dan rakyat pulal yang menjadi unsur
utama dalam sebuah negara. Pemilu menjadi salah satu dari berbagai
sarana untuk mewujudkan kedaulatan rakyat. Melalui pemilu dapat
dilakukan pergantian pemimpin secara konstitusional. Suksesi
kepemimpinan sangat diperlukan, untuk menumbuhkan berbagai gagasan baru
yang lebih baik, bahkan melalui pemilu kita dapat mengeliminasi,
menurunkan, atau mengganti para pemimpin bangsa yang kita nilai tidak
amanah, tidak dapat atau tidak mau mengerjakan dengan cukup baik tugas
yang telah diamanatkan kepadanya.
Selanjutnya,
pemilu merupakan sarana bagi pemimpin politik untuk memperoleh
legitimasi atau keabsahan. Keabsahan itu didapat dari keyakinan dari
pemilih atau anggota masyarakat bahwa seseorang wajar dan pantas untuk
menerima amanat, dan kemudian rakyat menerima dan menaati seseorang
tersebut yang kelak bertindak atas nama negara. Melalui proses pemilihan
umum tentunya para pemimpin yang terpilih mendapat pembenaran dari
rakyat untuk menjalankan serta menyuarakan apa yang menjadi aspirasi
masyarakat.
Pemilu
akan menentukan, seseseorang yang mencalonkan diri atas syahwat
kekuasaan belaka sebaiknya tidak terpilih atau setidaknya dicegah jangan
terpilih. Sebaliknya, pemilu semestinya dapat memastikan seseorang yang
mendedikasikan diri untuk melayani rakyat, terpilih apabila dicalonkan.
Soal kategori calon yang hanya atas syahwat kekuasaan saja, atau
keinginan tulus melayani rakyat dapat dilihat dari track recordnya; dan
bukan atas penampilan ganteng atau jelita, bukan juga karena tampang
tegas atau melankolis.
Maka,
untuk melakukan perubahan bangsa kepada yang lebih baik, yang akan
bermanfaat untuk diri kita maupun untuk keturunan dan anak cucu kita,
datanglah ke Tempat Pemungutan Suara (TPS), minta Surat Suara, masuklah
bilik suara, coblos dengan benar. Jangan Golput! Sebab perubahan apa
yang kita inginkan, terletak di tangan kita semua. Meski hanya satu
suara, tetap sangat berarti. Karena berapa pun jumlah seluruh pemilih di
Pemilu 9 April 2014, berasal dari satu demi satu orang.
Berhati-Hatilah Memilih
Pemilik
suara jangan sampai salah pilih calon anggota legislatif dan partai
politik. Agar tidak salah pilih, ketahui terlebih dahulu track record
caleg dan parpol sejelas-jelasnya, disamping menentukan pilihan karena
program yang ditawarkannya, serta calon pemimpin/presiden yang
ditawarkan partai itu. Dengan mengetahui track record caleg, parpol,
program, serta calon presiden yang ditawarkan adalah cara yang paling
rasional untuk menentukan pilihan.
Meskipun
dari seluruh caleg yang ditawarkan tidak kenal, tetaplah gunakan
suaramu di TPS dan berikan ke partainya saja. Meskipun seluruh partai
juga tidak ada yang menarik dan bahkan dinilai “semua bobrok”, pilihlah
yang relatif “bobroknya” lebih sedikit. Sebaliknya, meskipun calegnya
dikenal, tetapi dinilai hanya memuaskan birahi kekuasaan atau kekayaan
dan bukan untuk melayani rakyat, disarankan jangan pilih.
Satu
kunci untuk perubahan, mari kita pilih yang belum pernah menjabat atau
belum pernah di puncak kekuasaan. Kebanyakan politisi sudah sampai
karatan menjadi anggota DPRD, DPR-RI, atau DPD namun masih mencalonkan
diri. Caleg seperti itu disarankan untuk ditinggalkan, karena, sebegitu
jauh, mereka tidak memberi manfaat sesuai harapan rakyat. Kebanyakan
malah menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadinya. Begitu pun
para politisi yang gonta-ganti partai, malah mendirikan partai baru.
Jika ia politisi lama, saatnya ditinggalkan dan dipensiunkan oleh pemilih dengan cara : jangan pilih!
Bagi
caleg atau partai petahana (yang sedang aktif) malah lebih mudah lagi.
Ukurannya adalah bagaimana kenaikkan tingkat kesejahteraan rakyat dan
kemajuan bangsa selama masa jabatannya. Kalau tidak ada kenaikan tingkat
kesejahteraan rakyat, atau malah mundur, jalan ditempat atau kehidupan
berbangsa berjalan otopilot, disarankan jangan pilih lagi caleg, partai,
atau calon presidennya. Pensiunkan!
Demikian
juga halnya dengan strategi memilih calon anggota legislatif yang
menuju Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di samping mengetahui track record-nya,
pemilih hendaknya juga mengetahui kadar integritas mereka terhadap
daerah yang akan diwakilinya. DPD atau senator yang baik harus selalu
datang dan menanyakan aspirasi ke konstituennya serta memberikan laporan
secara berkala kepada daerah yang diwakilinya.
Bila
caleg dan partai hanya hadir di tengah-tengah konstituennya atau mudah
bertemu rakyat hanya diwaktu kampanye, sebaiknya diabaikan dan jangan
pilih lagi. Caleg-caleg yang hanya nampang di baligo-baligo dan spanduk
yang bergelantungan di pohon-pohon maupun dipinggir jalan mengganggu
pandangan, atau di angkutan kota tetapi tidak menemui konsituen secara
langsung, tinggalkan saja!
Selamat
memilih! Semoga lilin harapan Indonesia tidak pernah padam, tetapi
menjadi lilin perubahan untuk perbaikan bangsa ke masa depan.
Sumber : kompasiana.com
No comments
Setiap komentar Anda sangat berarti sekali untuk Blog Efriaman agar bisa menjadi lebih baik kedepannya. Berkomentarlah dengan baik demi kenyamanan bersama.
Tak ada yang bisa saya berikan selain ucapan terima kasih karena telah memberikan apresiasi terhadap artikel-artikel dan tulisan di Blog Saya ini.
Peringatan! Saya tidak pernah melarang untuk menggunakan pengguna Anonim namun setidaknya gunakanlah akun Anda atau minimal nama dan URL. No SARA, SPAM dan Sejenisnya !!